Sabtu, 23 Juni 2012

Jenis Ganitri:

Ganitri, Genitri/Jenitri (Elaeocarpus sphaericus Schum)

ELAEOCARPUS GANITRUS ROXB, Efaeocarpus angustifolta Bl.; E. cyanocarpa Maing.;E. sphaerica Shcum. ; Ganitrus sphaerocarpaAda tiga macam jenis ganitri dan 4 jenis agak berlainan yang dinamai Katulampa. 
Klasifikasi

Divisi
Spermatophyta
Subdivisi
Angiospermae
Kelas
Dicotyledoneae
Bangsa
Malvales
Family/Suku
Elaeocarpaceae
Marga
Elaeocarpus
Jenis
Spermatophyta

Jenis
Umur produksi perdana
Tinggi menurut umur
Kelas hasil
Varietas lokal
4 tahun
Batang tinggi 6-7 tahun - 10-15 meter
biji kelas 1- 10
Varietas super
2 tahun berproduksi 
Batang lebih pendek 4 tahun 4 meter
biji kelas 1- 10



Morfologi:

1.      Batang pohon Ketinggian dapat mencapai 25-30 meter (di India) dengan batang tegak dan bulat berwarna cokelat. Sepanjang tepi daunnya bergerigi dan meruncing di bagian ujung. Umur 4 tahun mencapai tinggi 4 meter

2.      Daun, lanset, tangkai 2-12 mm; pangkal helaian beralih demi sedikit menjadi tangkai, 6-18 x 2-6 cm, akhirnya gundul, seperti kulit, bergerigi beringgit tidak dalam, berbintik hitam, 10-15 tulang daun samping pada kedua belah sisi dari tulang daun utama.

3.      Tangkai bunga ±0,5 cm; daun kelopak bulat telur memanjang, runcing, hijau pucat atau kemerahan, dari luar berambut; daun mahkota kuning atau putih kehijauan, ke atas tidak melebar, panjang ±1,3 cm. Tonjolan dasar bunga berambut kasar, bakal buah bentuk telur, berambut rapat; kepala putik tidak melebar.

4.      Buah, bentuk bola, boleh dikatakan gundul, warna biru tua, diameter

         ±2 cm.

5.      Biji-biji ganitri keras dan awet

6.      Ukuran dan Setiap biji memiliki jumlah lekukan atau mukhis berbeda. Jumlahnya bervariasi mulai dari 1 hingga 21 mukhis


Komposisi kimia ganitri 

1.     karbon  (C) 50,024%,
2.     hidrogen (H) 17,798%,
3.     nitrogen (N) 0,9461%, dan
4.     oksigen  (O2) 30,4531%.
5.     elemen mikro: aluminum (al), kalsium (Ca), klorin, tembaga (Cu), kobalt, nikel (Ni) , besi (Fe), magnesium (Mg), mangan (Mn), dan fosfor (F)
6.     glikosida, steroid, alkaloid, dan flavonoid yang terkandung dalam ganitri melindungi paru-paru (anti bakteri)

 Komposisi fisika ganitri 

1.     Memiliki nilai spesifik gravitasi sebesar 1,2 dengan pH 4,48 (riset Institut Teknologi India)
2.     Daya elektromagnetik sebesar 10.000 gauss pada keseimbangan Faraday, hasil konduksi elektron alkalin. Gara-gara itulah ganitri dipercaya mengontrol tekanan darah, stres, serta berbagai penyakit mental.
Ganitri juga dipercaya menyembuhkan epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati. Ia berguna saat dikalungkan di leher ataupun diminum air rebusan.

Manfaat:Lingkungan
1.     Menurunkan tingkat pencemaran atau pengisap polutan (Dwiarum Setyoningtyas dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung). Ia membandingkan konsentrasi gas sulfur oksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida dalam kotak kaca berisi tumbuhan ganatri dengan kotak tanpa tumbuhan. Ke dalam kedua kotak kaca diembuskan emisi gas buang dari hasil pembakaran tiga jenis bahan bakar yang memiliki kandungan biodiesel yang berbeda. Yaitu 10% biodiesel (B-10), 5% biodiesel (B-5), dan 0% biodiesel (B-0) sebagai pembanding. Hasilnya, tingkat pencemaran dari ketiga jenis emisi bahan bakar dalam kotak kaca berisi ganitri tercatat lebih rendah (sulfur oksida 0,81 ? 0,38 ppm, nitrogen oksida 0,49 ? 0,01 ppm, dan karbon monoksida 1,36 ? 0,71 ppm). Bandingkan dengan kotak kaca tanpa ganitri yang pencemarannya lebih tinggi. Untuk ke-3 zat kimia itu masing-masing 5,15 ? 1,77 ppm, 0,75 ? 0,15 ppm, dan 2,34 ? 1,36 ppm.
2.     Pohon pelindung di sepanjang jalan Bandung-Lembang. (Eka Budianta).
3.     Tanaman penghijauan hutan kota.
4.     Sumber makanan bermacam-macam binatang.
5.     Daun, kulit batang dan buah jenitri mengandung polifenol,

Kesehatan:

1.     Menghilangkan stres. Itu dibuktikan oleh Dr Suhas Roy dari Benaras Hindu University.
2.     Mengatur aktivitas otak yang mengarah pada kesehatan tubuh (Penelitiannya di Amerika) biji ganitri mengirimkan sinyal secara beraturan ke jantung ketika digunakan sebagai kalung.
3.     Menenangkan otak dan menghasilkan pikiran positif  (sifat kimia dan fisik memberikan Efek Induksi listrik, kapasitansi listrik, pergerakan listrik, dan elektromagnetik , Karena itu biji ganitri mempengaruhi sistem otak pusat saat menyebarkan rangsangan bioelektrokimia. Mengandung elemen mikro: aluminum, kalsium, klorin, tembaga, kobalt, nikel, besi, magnesium, mangan, dan fosfor.
4.     Melindungi paru-paru (anti bakteri) karena mengandung glikosida, steroid, alkaloid, dan flavonoid. pelindung tubuh dari bakteri, kanker, dan pembengkakan. efektif meredam hipertensi dan menghasilkan perasaan tenang dan damai. Dalam 7 hari, tekanan darah turun bila dibarengi dengan mengalungkan ganitri di leher. (Singh RK dari Departemen Farmakologi, Banaras Hindu University). Ia menggunakan berbagai larutan seperti petroleum eter, benzena, kloroform, asetone, dan etanol untuk melarutkan 200 mg/kg buah ganitri kering. Larutan ganitri hasil perendaman selama 30-45 menit itu menunjukkan sifat anti pembengkakan radang akut dan nonakut pada tikus yang dilukai.
5.     menghilangkan sakit kepala alias antidepresan dan antiborok pada tikus terinjeksi. Duduk perkaranya karena glikosida, steroid, alkaloid, dan flavonoid yang terkandung dalam ganitri melindungi paru-paru. Keempat zat organik itu juga bersifat antibakteri. Terhitung 28 jenis bakteri gram positif dan negatif enyah oleh ekstrak ganitri antara lain Salmonella typhimurium, Morganella morganii, Plesiomonas shigelloides, Shigella flexnerii, dan Shigela sonneii.
6.     Mengontrol tekanan darah, stres, serta berbagai penyakit mental, epilepsi, asma, meredam hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati karena memiliki daya elektromagnetik sebesar 10.000 gauss pada keseimbangan Faraday, hasil konduksi elektron alkalin. Ia berguna saat dikalungkan di leher ataupun diminum air rebusan saat perut kosong.
7.     Meluruhkan lemak badan.Senyawa alkaloid yang terkandung dalam ganitri: pseudoepi-isoelaeocarpilin, rudrakine, elaeocarpine, isoelaeocarpine, dan elaeocarpiline (A B. Ray dari Department of Medicinal Chemistry, Banaras Hindu University, India),Caranya, 25 gram buah Elaeocarpus ganitrus kering, dicuci dan direbus dalam 1 gelas air sampai air rebusan tersisa separuh. Setelah air rebusan dingin, saring, lalu minum sekaligus.
8.     Buah jenitri berkhasiat untuk peluruh lemak badan.


 Peralatan Ibadah:
1.     Inti bijinya dipakai untuk membuat kalung, Tasbih, gelang dsb.
2.     Alat ‘hitung’ dalam berdoa laiknya tasbih bagi kaum Muslim atau rosario bagi umat Nasrani
     3.  Seabagai Mala masyarakat Hindu Bali





Nilai ekonomis::
1.       Harga bibit ukuran 30 cm Rp 15.000,- - Rp 30.000,- (Varietas super umur 2 tahunan panen (4 tahun tinggi 4 meter), menghasilkan biji dengan kelas 1-10)
2.       Jarak tanam 5 m x 5 m, populasi ganitri di lahan 1 ha maksimal    278 pohon.
3.       Bulan Panen Januari- Februari ( Tergantung cuaca )
4.       Pemeliharaan dan pemupukan, penyiraman per pohon Rp10.000,-/tahun
5.       Pada saat penanaman awal membutuhkan ajir bambu sampai umur 2 bulan  untuk menahan terpaan angin.

Penilaian Kualitas:

1.       Dinilai dari ukuran dan banyaknya mukhi 1-21

2.       Dalam bentuk buah basah maupun biji kering, biji kering lebih tinggi nilainya. Biji dikelompokkan dalam 11 nomor

3.       Dalam keadaan basah, biji kelas 1 dapat digolongkan nomor 3

4.       Makin kecil ukuran biji makin mahal (Dibutuhkan saringan untuk menyeleksi biji ganitri dalam 11 kelompok dan menghitung jumlah biji setiap kelas) 


Keterangan  :
1.     nomor 1-ukuran diameter 5,5 mm, adalah yang terkecil dan termahal. Nomor berikutnya setiap kenaikan 0,5 mm.
2.     Kelas 1-10 dihargai per butir,
3. Nomor 11 dihargai menurut per kilogram.
Pengalaman Petani:

1.       8 pohon umur 4 tahun panen perdana 30 kg biji menghasilkan 8 juta rupiah

2.       Satu pohon dapat menghasilkan Rp 250.000,- - Rp. 1.300.000,-/musim panen plus panen susulan.

3.       Satu pohon dapat menghasilkan 350.000 biji terdiri berbagai kelas

4.       Panen perdana 3 pohon pada April 2007. menuai 6.000 biji kelas 5, 5.000 biji (4), 3.000 biji (3), 2.000 biji (2), dan 750 biji (1). Sisanya masuk nomor 10-11. nilai  Rp2,1-juta

Panen:

1.      Panen perdana satu pohon ganitri menghasilkan Rp 250.000-Rp1,3-juta. Itu belum termasuk panen susulan, ukuran biji yang tak seragam dari setiap pohon.

Paska PanenCara mengupas kulit buah mengeringkan biji:
1.     Merebus buah ganitri yang sudah tua dalam air mendidih selama 2 jam.
2.     Mengupas kulit luar setelah melunak,  
3.     Membersihkan biji dan menjemurnya sampai kering. Informasi pengolahan biji bisa juga di lihat di: www.Varietasganitri.blogspot.com  / Malaganitri.blogspot.com


 Sample Kalung dari Biji Ganitri.

Add caption

 Tanaman dalam Polybag  dan saringan biji.


























Info ttg Ganitri/Rudraksha ( Tasbih, Mala dan Acesories dr biji ganitri)
 Bisa hubungi :                   Yudi Hartono
                                            Dondong – Kesugihan – Cilacap
                                   Hp    :  081 391 284 439,      085 647 867 879





Tidak ada komentar:

Posting Komentar